Sunday 2 August 2009

Did we land on de moon?

Pada tgl 20July lalu Qta merayakan 40thn pendaratan pertama manusia di Bulan....
and de question is "did it true?did it happend?" masih dalam perdebatan memang, ada yg membenarkan dan ada yg meyakinkan kalo de answer is exactly nop bcoz its impossible, mereka yg kontra mengemukakakn conspiracy theory. im so interestin' to talk bout that since i read de book that talk bout "we never went to the moon". hooo really?hhhmmmmm............

Sebuah Sejarah
Tahun 1969, pesawat Apollo 11 berhasil membawa dan menjejakkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan. Tentu kita semua masih ingat dong siapa saja awak dari Apollo 11 itu. Nama Niel Amstrong, Buzz Aldrin,dan Michael Collins mungkin merupakan nama-nama yang sudah tidak asing lagi kita dengar.Ketiga orang itulah para astronot yang dikirimkan oleh NASA dalam misi penerbangan manusia pertamakali ke Bulan dengan Apollo 11. Peristiwa ini tentunya menjadi suatu tolak ukur bagi kemajuan IPTEK kita,dan mungkin kedepannya penjelajahan ke Mars maupun planet lainnya dengan mengirimkan manusia pertama kesana bukan menjadi suatu impian lagi.

Namun sayang,setelah lebih dari tiga dekade terlewati pro kontra masih membayangi peristiwa bersejarah itu. Banyak oknum yang belum sepenuhnya mempercayai bahwa NASA benar-benar mendaratkan manusia ke Bulan dikarenakan beberapa sebab,diantaranya penguasaan teknologi yang belum memadai saat itu,dll. Era tahun 1969 merupakan masa dimana perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika belum berakhir. Mungkin karena ambisinya untuk memenangkan perang dingin inilah yang membuat pihak Amerika kemudian membuat suatu "kecurangan" dengan sebuah proyek rekayasanya yang mengambil setting pendaratan di bulan tsb.

Satu fakta yang mungkin membuat Amerika "geram" adalah kabar keberhasilan Soviet yang telah mengorbitkan Vostok 1-nya bersama yuri gagarin,sebagai manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan ruang angkasa.

Teori Konspirasi
Di awal tahun 2001, American FOX TV Network menayangkan sebuah program Conspiracy Theory : Did We Land On The Moon?. Dalam program tersebut dengan jelas memberitahukan kepada kita tentang NASA yang telah berbohong akan proyek Apollo 11-nya. Di situ dijelaskan bagaimana NASA membuat semacam skenario pendaratan di bulan dalam sebuah studio.

Berangkat dari fakta di atas, dengan suatu pemikiran sederhana saja, sudah menjelaskan kebohongan proyek tersebut. Penganut Teori Konpirasi (orang-orang yang meragukan kebenaran Apollo 11 yang mendarat di bulan) mengatakan bahwa ada terdapat banyak hal aneh yang dapat membuktikan teori mereka, beberapa di antaranya yaitu :
  1. Tidak mungkin dapat mengambil gambar di bulan dengan kamera foto sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.
  2. Bendera Amerika yang berada di bulan dalam foto terlihat berkibar-kibar (padahal di bulan tidak ada atmosfer, kok bisa ada angin ?).
  3. Untuk bisa mendekati bulan, sebelumnya Apollo 11 terlebih dahulu harus melewati sabuk Radiasi Van Allen ( Van Allen Belts) yang dapat menghasilkan jumlah radiasi yang cukup banyak. Hal ini bisa berakibat fatal untuk para astronot. Mungkinkah para astronot akan selamat sampai tujuannya?
  4. Bayangan foto astronot Apollo 11 terlihat di banyak titik yang berarti memakai pencahayaan dari banyak sumber, sementara sumber cahaya di bulan seharusnya hanya dari arah Matahari.
  5. Pemandangan langit dari bulan terlihat sangat hitam, tidak ada satu cahaya bintang sedikitpun yang dapat dilihat dari foto-foto yang diterbitkan oleh NASA sendiri.
  6. etc etc etc..............
Astronot Apollo XI.
Bendera Amerika yang tampak berkibar.
The Apollo Moon Hoax photographic.
Bayangan astronot yang terlihat berasal dari banyak angel.

Tak sedikit orang yang menganggap Proyek Apollo ini sebagai hoax terbesar abad 20. Pro-kontra masalah pendaratan di bulan ini sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Dan tidak akan pernah berakhir meskipun NASA mau membawa salah seorang yang kontra ke bulan untuk membuktikannya. Pemerintah Amerika -dalam hal ini adalah NASA- juga memiliki jawaban atas semua keanehan yang dipaparkan oleh para penganut teori konspirasi. Dan hal ini sudah sangat jelas semakin membuat bingung masyarakat dunia dalam membuat kesimpulan tentang benar tidaknya kasus ini.

Sanggahan Utk Teori Konspirasi

Film biasa memang akan meleleh pada suhu 250°F, namun yang digunakan oleh astronot bukanlah film biasa. Yang digunakan oleh astronot Apollo 11 adalah film dengan transparansi khusus yang dirancang untuk lingkungan yang tidak ramah seperti bulan. Menurut Kodak, film akan melemah pada suhu 200°F dan tidak akan meleleh hingga suhu 500°F. Untuk kamera yang digunakanpun, dilindungi dalam sebuah desain casing khusus yang bisa menjaga film tetap dalam suhu yang diinginkan. Dan casing ini mememiliki peran serupa seperti seragam astronot.

Kondisi di bulan yang tanpa angin memang terdengar janggal bisa membuat bendera berkibar. Namun untuk membuat bendera tetap berkibar tidak selalu dibutuhkan angin. Para astronot memasang semacam tongkat horizontal di bagian paling atas bendera dengan tujuan agar bendera tetap merentang. Sementara untuk kibarannya, sebenarnya lebih pantas disebut bergetar. Bendera yang bergetar berasal dari astronot yang baru saja menancapkan tiang bendera dengan cara memutar tiang maju mundur. Dan jika ditelisik lebih jauh, getaran ini akan terus berlangsung lama karena gravitasi bulan 1/6 gravitsi bumi, dan getaran ini tidak akan diperlambat sebab kondisi vakum memungkinkan tidak adanya gaya luar untuk menghentikan getaran itu sendiri.

Radiasi adalah satu hal yang tidak masuk perhitungan NASA sebelum penerbangan pertama. Namun NASA menginvestasikan dana lumayan besar untuk penelitian dan menyimpulkan jika resikonya boleh dibilang kecil. Apollo memerlukan waktu 1 jam untuk melewati sabuk radiasi ini berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot berjumlah 1 rem. Sementara orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi di atas 300 rem. Perbandingannya begitu signifikan sehingga tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap astronot.

Sumber cahaya di bulan hanya berasal dari matahari saja. Sudah sepatutnya bayangan yang adapun hanya satu saja. Namun kasus ini hanya akan terjadi jika objek berada di permukaan rata dan tidak berefek 3 dimensi. Teori mudahnya, suatu objek dalam realitas 3 dimensi pada permukaan yang tidak rata dalam foto dua dimensi yang memiliki kontras, bayangan akan jatuh ke arah yang sedikit berbeda dan terkesan memiliki angel lebih dari satu.

Langit di bulan terlihat hitam dan tak terlihat satu bintang pun disebabkan oleh fokus kamera. Kamera paling canggih pun tidak akan mungkin bisa memperlihatkan 2 objek bersamaan dengan fokus yang sama. Dalam kasus ini, fokus kamera hanya kepada astronot sehingga hanya astronotlah yang terlihat jelas sementara bintang akan tampak redup atau bahkan tak terlihat. Lagi pula, di bulan hampir bisa dikatakan tidak memiliki atmosfer, sehingga langit akan terus terlihat hitam pada keadaan siang ataupun malam. Hal ini disebabkan karena di bulan tidak ada partikel yang akan membiaskan cahaya matahari, sehingga panjang gelombang warna cahaya tidak akan terhamburkan satupun.

Bahkan Nasa juga memberikan bukti ttg kebenaran pendaratan Appollo 11 ke bulan. Suatu bukti kuat yang dapat mematahkan fikiran skeptis para penganut teori konspirasi. Yaitu sebuah batu yang bersal “oleh-oleh” berupa bebatuan yang diambil oleh Neil Amstrong cs yang memiliki berat total 382 kg. Bebatuan ini telah diteliti sebelumnya oleh banyak ahli geologi dan menurut mereka bebatuan ini memiliki karekteristik yang sama dengan batuan bulan yang ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak.
http://budix.co.cc/wp-content/p=419/rock-moon.jpg

Dilihat dari Sudut Pandang Agama Islam
Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS: Fushilat : 12).
Penjelasan: Bila pesawat terbang bisa mengunakan angin untuk terbang tetapi bila pesawat angkasa harus menggunakan pendorong roket untuk memberi gaya tolak di luar angkasa karena di sana hampa udara. Maka dalam Al Qur’an pun diketahui bahwa manusia akan mampu menembus angkasa dan ke luar angkasa (manusia mampu menembus dengan menggunakan suatu benda modern). Al Qur’an juga meramalkan kemampuan manusia masuk ke dasar laut, goa dan lainnya.

"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan Kekuatan. Maka nikmat Tuhan
kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS: Ar-Rahman: 33-34).
Penjelasan: Apakah Muhammad dari padang pasir arab yang terpencil dapat membuat buku tentang roket, orbit, astronomi, gas nebula seperti di atas. Apakah ini adalah karya dari seorang yang tidak bisa baca tulis. Sungguh… ini adalah firman Alloh SWT. Firman terakhir bagi kita manusia modern yang mengangungkan iptek dan fakta ilmiah. Mukjizat terakhir sebelum kiamat. Apa lagi yang membuat kita ragu kebenaran Islam?

"Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun." (QS: Saba: 2).
Penjelasan: Jaman nabi dah pada tahu kali ada yang masuk ke dalam bumi dari langit, meteor, hujan, dst, tetapi kenapa Al Qur’an juga bilang ada yang naik ke langit. Yaa itu yang kemarin Rusia dan Amerika berlomba, dan akhirnya Niel Amstrong ke Bulan, Shuttle Galileo, Pathfinder ke Mars. Dah tau tuh Al Qur’an,,, Oh ya kata ya’ruju artinya ‘naik dengan membelok’ lha ini adalah kalo pesawat luar angkasa mau naik gak bisa tegak lurus, harus mengesuaikan
kelengkungan arah….. Kenapa Pendaki Gunung Himalaya memerlukan Bantuan Oksigen Karena semakin ke atas kadar oksigen semakin tipis.

Masa Depan
Kini, umat manusia kembali berada dalam satu lomba angkasa baru. Dalam lomba sekarang ini, Bulan tak hanya menjadi destinasi akhir, tetapi akan dijadikan sebagai batu lompatan untuk menuju destinasi lebih jauh, misalnya Planet Mars.
Presiden AS George W Bush memutuskan untuk menghapuskan penerbangan pesawat ulang alik pada 2010 setelah musibah pesawat ulang alik Columbia pada 2003. Sebagai gantinya, Tahun 2004, Presiden (waktu itu) George W Bush mencanangkan Kebijakan Eksplorasi Angkasa yang sasarannya adalah kembali ke Bulan tahun 2020 dan selanjutnya ke Mars. Jepang tahun 2005 juga mencanangkan tekad serupa, pada tahun 2025. Kekuatan antariksa lain yang harus disebut dan juga telah menyatakan tekad mendaratkan warganya di Bulan adalah Rusia, China, dan India, juga tahun 2020.
Michael Griffin, mantan pemimpin NASA yang mendorong program Constellation, menjelaskan, pesawat ulang alik membuat AS bertahan terlalu lama pada penerbangan luar angkasa di orbit rendah, padahal kini muncul pesaing baru dalam program luar angkasa, antara lain China. ”Kita (AS) harus kembali ke Bulan karena itu adalah langkah berikutnya. Bulan hanya beberapa hari dari rumah. Mars hanya beberapa bulan dari Bumi,” papar Griffin.

Sayangnya, anggaran NASA tidak cukup untuk membiayai pembuatan kapsul Orion Constellations, kapsul yang lebih maju dan lebih besar ketimbang versi kapsul Apollo. NASA juga kekurangan biaya untuk menyiapkan roket peluncur Ares I dan Ares V yang diperlukan untuk mengirim kapsul itu ke orbit. Biaya keseluruhan Constellation itu diperkirakan 150 miliar dollar AS. Anggaran eksplorasi luar angkasa AS pada 2009 hanya 6 miliar dollar AS. Wajar apabila Senator Bill Nelson (Florida) menegaskan, NASA tidak akan bisa melakukan tugas yang diberikan kepadanya, yaitu berada di Bulan pada 2020. Senator yang mantan astronot itu bahkan mengkhawatirkan, saat program pesawat ulang alik berakhir, AS tak akan bisa mengirimkan astronotnya ke stasiun luar angkasa ISS, kecuali menumpang Soyuz milik Rusia.

Hal itu tentu menjadi kabar buruk bagi NASA dan khususnya Armstrong yang tentu tidak ingin pendaratannya di Bulan menjadi bahan olok-olokan. Meski demikian, ada cara pembuktian lebih sederhana, yaitu menemukan kembali bendera dan spanduk yang ditancapkan Armstrong itu dengan teleskop dari Bumi. Tentu dengan harapan bendera itu masih tertancap di tempatnya.
(*reff: indowebster :: KOMPASonline :: budix :: AFP
So, wat do u think bout "did we land on de moon?" ;)

IMA. 01.30 AM. 5 Aug 09

No comments: